Kemajuan peradaban suatu bangsa
dapat diukur dari kemajuan pendidikannya. Pendidikan merupakan hal substansial
yang harus dipenuhi dan dilakukan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu bersaing di era global.
Fenomena
Fakultas Keguruan
Salah satu indikator penting bagi
tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab adalah adanya peran seorang guru.
Sejalan dengan hal tersebut, fenomena fakultas keguruan (pendidikan) kini kian
marak digandrungi calon mahasiswa baru. Memang, sebelumnya profesi guru
dianggap kurang menjanjikan, tetapi realita saat ini animo masyarakat cukup
besar untuk membidangi profesi guru. Ketika tingkat pengangguran meningkat,
lulusan perguruan tinggi pun ternyata sulit untuk mendapatkan pekerjaan, profesi
guru menjadi kian menarik.
Apresiasi besar jika orientasi
belajar di perguruan tinggi untuk menjadi guru tersebut karena peduli terhadap
nasib pendidikan anak bangsa, mengabdikan diri untuk dunia pendidikan lewat
jalur intelektual. Namun disayangkan jika motif mahasiswa baru yang
mempertaruhkan nasibnya belajar di fakultas pendidikan berorientasi pada
kebutuhan finansial yakni kemapanan, kalayakan hidup serta kesejahteraan.
Memprihatinkan jika mereka menilai bahwa profesi guru dianggap sebagai angin segar
untuk menghirup kesejahteraan ditengah padatnya problem pengangguran di negeri
ini.
Hakikat
Guru yang Ideal
Tidak mudah mengemban amanat mulia
dari seorang guru. Dalam upaya pencerdasan kehidupan masyarakat, pekerjaan guru
hanya dapat dipegang oleh seseorang yang mempunyai kualitas akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Hal
ini menunjukkan bahwa peran guru tidak hanya terbatas pada pemberian ilmu saja
(transfer of knowledge), tetapi lebih
mendalam bagaimana cara mendidik
yang benar yaitu transfer of value dan
menjadi teladan bagi murid-muridnya.
Seorang guru yang ideal harus
memiliki beberapa kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial serta profesional. Empat aspek tersebut penting dalam menentukan
keberhasilan proses belajar mengajar. Kompetensi pedagogik mengharuskan seorang
guru mumpuni dalam hal penguasaan, pengetahuan dan pemahaman materi. Pendidik
sepatutnya berkepribadian baik, berakhlak mulia, berwibawa, menjadi inspirator,
motivator serta mampu menjadi teladan bagi muridnya. Dalam hal profesionalisme,
guru harus berpengetahuan global, memahami konsep teoritik, serta mampu memilih
metode yang tepat dalam KBM. Kompetensi terpenting bagi seorang guru adalah
kemampuan bersosialisasi. Dengan kompetensi sosial ini, guru harus bisa
bermasyarakat, mengubah belenggu kebodohan menjadi bangsa yang cerdas menuju
kehidupan yang layak dan bermartabat.
Tanggungjawab
Sosial Guru
Tanggung
jawab seorang guru tidak hanya terbatas di dalam kelas. Guru juga mempunyai
peran yang cukup besar terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Karena peran
seorang guru tidak hanya sekedar mengajar, akan tetapi juga mendidik serta
membimbing para generasi muda untuk berkepribadian luhur.
Dalam
konteks ini, guru memiliki peran yang sangat penting untuk ikut serta dan
menjadi aktor utama dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa melalui upaya
yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya yakni di dunia pendidikan. Upaya
pencerdasan dan pembebasan masyarakat dari belenggu kebodohan ini tidak
terlepas dari sosok guru dalam masyarakat. Guru harus bisa menjadikan dirinya
sebagai inspirator, motivator, dan teladan bagi lingkungan sekitarnya.
Written by : Goffar, Riya Khoiriyah dan Esti Ariyani
0 Komentar