Semarang - pmiigusdur.com - Guna mengisi waktu di bulan ramadhan ini, Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) PMII Rayon Abdurrahman Wahid  menggelar agenda Pesantren Jurnalistik. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk membekali pengurus dalam bidang tulis menulis. Agenda yang dilangsungkan pada hari/tanggal Sabtu-Ahad , 12-13 Juli 2014 bertempat di Aula Gedung Q FITK Kampus 2 IAIN Walisongo Semarang mendapat respon yang baik dari pengurus lainnya. Pesantren jurnalistik yang bertepatan pada bulan Ramadlan ini,mengusung tema “Membangun Independensi Gerakan Mahasiswa Melalui Karya dan Wacana”. Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. 

Dasar-dasar Jurnalistik
Pada hari pertama, materi yang disampaikan adalah jurnalistik dasar. M. Rikza Chamami, M.SI selaku Pembina PMII Rayon Abdurrahman Wahid, serta menjabat sebagai direktur MAQDIS Foundation didaulat sebagai pemateri pertama. Rikza menjelaskan dari kegiatan menulis ini, seseorang dapat menguasai dunia, politik, wacana serta opini publik.

Lebih lanjut, beliau juga memberikan teknik- teknik penguasaan dalam penulisan artikel, opini, esai, kolom, dan laporan. Pada hakikatnya menulis itu tradisi yang belum menjadi budaya, dibandingkan dengan bertutur kata. Oleh karenanya, butuh suatu alasan dan referensi yang mendasari tulisan itu dibuat. 

Di sela-sela materi tersebut, beliau berucap “Jika anda ingin terkenal, jika anda ingin terkenang, dan jika anda ingin sukses, maka menulislah”. Pesan tersebut menjadi sebuah nutrisi yang cukup bereaksi dalam organ tubuh para pengurus untuk terus belajar menulis, percaya diri dalam mengasah tarian pena, dan memperbaiki diri.

“Siapkan mental dalam menulis, baik itu sebagai pembelajaran, hanya sekedar mengisi waktu luang maupun sebagai profesi dan yang paling penting besarkan Rayon Gus Dur ini, dengan karya-karya literasi”, ungkapnya sebagai closing statement dengan penuh kewibawaan.

Pengelolaan Web
 
Berlanjut pada materi kedua bertajuk Pengelolaan dan Desain Web yang disampaikan oleh Sahabat Ceprudin, pimred  eLSA online. Lelaki yang akrab disapa  Mas Cecep menjelaskan pekerjaan jurnalis yang penuh dengan pendokumentasian.

Pesantren Jurnalistik ini walaupun sederhana tetapi sangat menarik, terbukti dengan antusisme peserta diskusi menyimak materi-materi. Meski berlangsung di tengah bulan Ramadhan, kondisi tersebut tidak mengurangi semangat peserta dan pembicara. Dengan adanya pelaksanaan pesantren jurnalistik ini, diharapkan pengurus LKaP masa juang 2014/2015 mendapatkan bekal kapasitas diri sehingga semakin matang dan bergairah dalam menulis serta dapat menghasilkan karya-karya yang berkualitas.

(Reported by Ummi Azizah)