Doc. Internet
Oleh: Fitrotul Aini*
Namun tidak disangka-sangka, sekarang banyak sekali kasus pembunuhan yang terjadi pada sepasang kekasih yang didasari alasan rasa cemburu yang akhirnya terjadi kekerasan didalamnya seperti berbicara kasar, membentak, bahkan bisa melukai pasangannya. Kekerasan disini bisa dikategorikan sebagai sebuah sikap atau perilaku yang mengacu pada sikap tidak manusiawi.
Jenis-jenis kekerasan dalam pacaran atau dating violence ada empat. Pertama, Kekerasan fisik. Kekerasan ini dapat melibatkan kontak langsung dan dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cidera atau kerusakan tubuh. Kekerasan golongan ini biasanya dilakukan karena rasa cemburu yang berlebihan, emosi yang tidak dapat dikontrol lagi dan kekerasan jenis ini dapat juga berakhir dengan pembunuhan. Dalam menjalin sebuah hubungan seharusnya kita dapat saling menjaga satu sama lain bukan malah terjebak dalam situasi yang memancing kemarahan dan akhirnya menimbulkan kekerasan yang berakibat salah satu nyawa dapat melayang sia-sia.
Kedua, kekerasan emosional. Meremehkan atau merendahkan, mencaci, mengancam, mengintimidasi, sikap posesif yang berlebihan, atau bahkan total mengabaikan kita merupakan bentuk-bentuk kekerasan emosional. Kekerasan ini bersifat lebih halus dan sering kali membingungkan korbannya dan bisa saja berdampak lebih dahsyat dibandingkan kekerasan fisik seperti mencoreng harga diri, trauma, depresi dan kemungkinan dapat sampai mengakhiri hidupnya karena tekanan yang selalu diberikan oleh pasangan.
Ketiga, kekerasan ekonomi. Pernah gak sih kalian kalau sedang jalan-jalan atau makan berdua selalu dibayarin sama pasangannya, meminta hadiah, dijemput pasangan? Nah itu salah satu sebab terjadinya kekerasan ekonomi loh, karena ketika hal itu sering dilakukan sang pasangan dapat mempuanyai power control yang besar dalam diri kita, mereka berniat mendominasi hubungan pacaran ini. Hal-hal seperti ini berakibat kita tidak bisa melawan segala keinginannya, selalu mematuhi perintahnya dan bisa pula dapat melawan orang lain demi pasangannya.
Keempat, kekerasan seksual. Menurut Komnas perempuan kekerasan seksual paling banyak terjadi dalam hubungan berpacaran. Kekerasan ini dapat diartikan sebagai aktivitas yang tidak didasari konsen yang dialami kedua belah pihak. Misalnya berpegangan tangan, merangkul, mencium dan bahkan dapat sampai berhubungan seks. Tidak sedikit korban yang sulit keluar dari hubungan ini karena telah disetubuhi dan tidak sedikit pula “terjebak” hingga ke pernikahan karena sudah hamil diluar nikah.
Kekerasan dalam pacaran memang banyak jenisnya, jangan menganggap remeh kekerasan sekecil apapun atau yang terkesan remeh. Bisa saja karena kekerasan tersebut sangat mungkin mengalami eskalasi. Sekarang, evaluasi hubunganmu. Jika hubungan kalian sudah tidak sehat dan terjadi kekerasan didalamnya, langkah terbaik adalah tinggalkan. Saatnya kamu lepas dari rantai kekerasan dan hubungan yang toxic. Banyak sekali hal-hal positif yang dapat kamu lakukan anak muda. Jangan sampai kamu terlambat meraih cita-cita dan mengembangkan diri karena terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan sangat merugikan ini.
*Sahabati Aini merupakan anggota LPSAP jurusan PGMI angkatan 2018
Editor: Fatimaturrohmah
3 Komentar
Kalau kita melihat teman sendiri memperlakukan pasangannya secara tidak baik dihadapan orang lain, siapakah yang lebih dulu diberi masukan?
BalasHapusTemen deket kita dulu ya
BalasHapusJika melihat beberapa penjelasan dari setiap jenis KDP, ada sebagian hal yang dilakukan secara "suka-suka" (podo gelem'e) tidak ada yang merasa dirugikan, apakah itu bisa dikatakan kekerasan dalam pacaran?
BalasHapus