Oleh: Alinfia Amali

pmiigusdur.com - Tak terasa hampir setahun sudah aku melihat sosok-sosok pengabdi negara bergelintiran di area kampus hijau-ku. Sungguh ironis, mereka dan mereka lagi. Tetapi, mereka sangat hangat.

Dari awal mereka mempersembahkan hal asing bagiku, bahkan aku belum mengenal hal itu sebelumnya, sama sekali tidak tahu-menahu. Apa maksud mereka sebenarnya? Biasanya aku egois untuk tidak mau tahu, tetapi mereka ini berbeda. Mereka sungguh mengenalkan hal baru yang sebagai umat Islam aku harus tahu akan hal itu.

Ternyata, sebuah paham ideologi yang mendasar dan bernasab jelas yang mereka kenalkan kepadaku. Betapa aku tercenggang ketika mereka menjelaskan dengan begitu gamblang dan fasih tanpa bantuan buku. Semakin menarik, dan rasa keingintahuan-pun tumbuh untuk mengenal lebih dalam lagi.

Hari demi hari, pada akhirnya tibalah hari itu: MAPABA. Pertama kalinya dalam hidupku menjalani waktu tiga hari dengan diskusi. Lagi dan lagi aku dibuat tercengang dengan apa yang mereka persembahkan. Sebuah diskusi menarik tentang bagaimana kita sebagai mahasiswa berperan dalam segala lini kehidupan, baik itu alam, masyarakat, bahkan sampai pemerintah (Negara). Mereka secara tidak sadar telah membuka jalan pikirku untuk lebih luas dan kritis. Sungguh hebat, pelajaran yang tidak akan pernah aku dapatkan di bangku sekolah bahkan perkuliahan.

Kemudian, aku sadar mereka benar. Mereka mengenalkanku kepada sebuah wadah di mana semua yang sebetulnya aku cari ada di sana. Ya! PMII, nama wadah itu. Begitu hebat orang-orang yang aku kenal di dalamnya. Sampai membuatku tercengang ketika mereka sedang berdiskusi. Aku seperti melihat sosok-sosok Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Soebardjo, dan pahlawan lainnya yang hidup kembali.

Dan hari ini, 17 April 2020, tak terasa sudah ke-60 tahun wadah itu berjaya di Indonesia. Padahal aku baru mengenalnya satu tahun bahkan belum genap, tetapi sudah membuka jalan pikirku—terlebih untuk Indonesia. Semoga wadah itu akan terus berjaya sampai akhir. Sampai semua  dunia tahu bahwa Indonesia masih mempunyai pejuang tangguh di bawah naungan wadah itu. Semoga. 


Penulis adalah Kader Cakrabuana'19
Editor: E-ykaz