Pagi belum mendewasa, kau sudah pegang layang-layang, memeriksa benang, goci dan keseimbangan.

Sebelum pagi ini, malam-malam kau penuhi dengan rencana rencana – esok kau ingin bermain layang-layang di sebidang tanah yang menumbuhkan tulang, mengalirkan darah dan memenuhi lambung.

Memang, dimusim begini, angin riang gembira, pagi hari ia lari- larian, termasuk kau yang ingin terbangkan layang-layang.

Kau mengikat bahagia, melepas mimpi-mimpi aneh: “ Aku ingin jadi dokter, jadi tentara, jadi guru.” Dan seabrek lain yang sudah dicecap orang-orang dewasa

Kelak, kau mendewasa dengan impian rumit: mengunjungi bocah cilik yang lari-larian dikepalamu. 

Penulis : Ahmad Aam, lahir dan tinggal di Rembang. Menerbitkan buku puisi perdana Sebelum Layang-Layang Putus (Bacabukumu dan Ruaaksara)

Editor : Finata

Ilustrator : Safni