Dokumentasi foto bersama saat diskusi oleh: Aisyah

Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo selenggarakan Diskusi Mingguan Kader di Aula Gedung N Kampus 2, Jum'at (10 /03/2023).

Mengusung tema "Pendidikan Kritis: Paulo freire", acara tersebut menghadirkan Direktur LKaP periode 2019-2020 Moh. Aji Firman sebagai pemateri.

Dalam pemaparannya, Aji mengatakan, Paulo Freire terlahir dari kalangan menengah ke atas.

"Paulo Freire lahir pada 19 September 1921 di Recife. Ayahnya bernama Joaquim Temistocles Freire, seorang anggota polisi,"

"Sedangkan ibunya Edeltrus Neves Freire, seorang penganut agama katolik yang sangat taat," jelasnya.

Menurut Aji, Freire harus mencicipi rasanya menjadi kalangan bawah yang serba kekurangan.

"Pada tahun 1929 Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi, sehingga keluarga Freire mengalami kebangkrutan," ujar Aji.

Semenjak saat itu, lanjut Aji, Freire mulai mengabdikan hidupnya membela kelas bawah.

"Sejak saat itu, Freire kecil bersumpah untuk mengabdikan hidupnya untuk membela kelas bawah,"

"Khususnya dalam hal pendidikan. Sehingga, (red. masyarakat) tidak mengalami kesengsaraan seperti yang dialaminya," jelasnya.


Penulis: Qudwati

Editor: Fathur