Di zaman sekarang ini tentunya kita sudah tidak asing lagi mendengar pendidikan yang berkolaborasi dengan teknologi. Mulai dari membantu dalam kegiatan pembelajaran, seperti penggunaan desain grafis sebagai alat presentasi seorang pendidik untuk membantu memudahkan siswanya dalam memahami materi yang di sampaikan dengan memberikan gambaran secara langsung di dalamnya. Hingga penggunaan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh. Ditambah perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat daya tarik tersendiri bagi manusia, terkhusus para pelajar. Para pelajar zaman sekarang lebih tertarik dengan penggunaan media teknologi dalam pembelajaran dibandingkan hanya mendengarkan pendidik menyampaikan materi yang menurut mereka membosankan. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dinilai lebih efektif dalam membantu pelajar lebih kreatif dan berfikir kritis dibandingkan dengan penggunaan metode konvesional.
Perlu diketahui, bahwa peran teknologi dalam pendidikan tidak hanya sekedar membantu kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Melainkan, juga dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas bagi pelajar dengan bantuan internet sebagai salah satu media search engine yang digunakan pelajar. Dikarenakan internet dapat membantu mempermudah pelajar dalam mencari materi dan referensi pembelajaran yang lebih luas, baik untuk dipelajari maupun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pendidik. Dengan demikian, pelajar tidak hanya terfokus atau berpatokan pada materi yang dijelaskan oleh pendidik saja. Pelajar bisa lebih kritis untuk menanggapi, membandingkan, dan menggali lebih dalam tentang materi yang diberikan.
Nahasnya, di era teknologi yang berkembang pesat hingga melahirkan sebuah teknologi baru bernama AI (Artificial Intelligence), justru kebanyakan pelajar menggunakan kesempatan ini untuk berpangku tangan pada AI dalam menyelesaikan tugasnya. Memang penggunaan AI dalam perkembangan pendidikan tidak salah. Namun, penggunaan yang terus menerus bisa menyebabkan ketergantungan yang besar terhadap teknologi bagi pelajar, dan membentuk mindset serba instan yang sangat mempengaruhi emosional mereka sehingga mereka akan kesulitan dalam menentukan keputusan yang kompleks seperti keterampilan kritis, pemecahan masalah dan kemandirian yang penting dalam pendidikan. Akibatnya pelajar cenderung malas, kurang kreatif dan kurang mandiri dalam proses belajar. Pelajar seharusnya bisa lebih produktif dalam mengolah, menelaah dan memahami materi yang didapatkan. Pelajar tidak boleh percaya begitu saja dengan jawaban yang diberikan oleh AI. Serta pelajar hendaknya lebih sering mengasah pemikiran kritisnya untuk berfokus mengembangkan kemampuan berfikir dan penalaranya sendiri ketimbang mengandalkan AI.
Penulis: Maslikhatul Arifah
Editor: Najwa
0 Komentar