![]() |
Doc. : Freepik.com |
Di zaman yang serba modern sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak yang signifikan dalam bidang pendidikan dan implementasi pembelajaran di sekolah maupun tingkat universitas. Baik guru maupun siswa memiliki tantangan sendiri-sendiri dalam menghadapi perkembangan pendidikan di era modern. Minat terhadap Artificial Intelligence (AI) telah meningkat di kalangan masyarakat umum karena perannya yang transformatif dalam berbagai sektor dan kehidupan sehari-hari. Peran AI dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam. Artificial Intelligence (AI) membantu kita dalam berbagai aspek, mulai dari kenyamanan hingga efisiensi. Dalam bidang Pendidikan, AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan dan kecepatan belajar setiap siswa. Tingkat pemahaman para siswa pada dasarnya tidak dapat dipukul sama rata. Kadang siswa merasa tertinggal materi dengan teman-temannya yang lain karena kurang dapat menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini Artificial Intelligence (AI) memberikan soal atau tantangan yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, dan membantu mereka memahami materi yang sebelumnya tertinggal dengan lebih efektif. Beberapa tools Artificial Intelligence (AI) yang sering digunakan para siswa dalam pembelajaran yaitu Google Classrooom, Duolinggo, ChatGPT, Perplexity, Grammarly, Turnitin, DepL, Sciencedirect, dan lainnya
AI memungkinkan personalisasi pembelajaran dengan menganalisis data tentang kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa. Hal ini membantu menciptakan program pembelajaran yang disesuaikan, memungkinkan siswa belajar dengan cara dan kecepatan yang paling sesuai bagi mereka. Misalnya dengan menggunakan sistem tutor cerdas, AI jenis tersebut dapat memberikan umpan balik real-time dan menjawab pertanyaan siswa, meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Dengan menggunakan Artificial Intelligence, materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar setiap mahasiswa sehingga tidak ada yang tertinggal. AI juga dapat digunakan untuk mengakses pendidikan dalam jarak jauh. Saat sedang marak-maraknya kasus Covid-19, seluruh elemen masyarakat menerapkan social distancing. Social Distancing merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dalam menghentikan atau memperlambat kecepatan penyakit yang sangat mudah menular, seperti Corona Virus. Maka dari itu pembelajaran di sekolah maupun di tingkat Universitas pun dilakukan dari jarak jauh atau menggunakan sistem dalam jaringan (Daring). Sistem daring memungkinkan mahasiswa mengakses materi belajar dari mana saja dan kapan saja.
Untuk kalangan tenaga pendidik, seperti guru dan dosen, sistem Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan untuk menilai tugas mahasiswa secara otomatis, mengurangi beban kerja dosen pengajar, dan memastikan konsistensi dalam penilaian. Apabila menggunakan cara tradisional dalam menilai tugas mahasiswa, hal tersebut dianggap kurang efisien dan tidak mempersingkat waktu, bisa juga berpotensi terjadi kesalahan dan ketidakakuratan dalam menilai karena banyaknya tugas siswa yang harus di koreksi. Selain itu AI juga mempermudah tenaga pendidik dalam pemantauan kahadiran siswa atau absensi. Bahkan guru pun zaman sekarang menggunakan AI untuk absen pagi dan absen pulang, hal ini membantu menjaga kedisiplinan dan akuntabilitas. Data absensi menjadi bagian dari evaluasi kinerja guru dilihat dari data kehadiran guru yang menjadi salah satu indicator dedikasi dan tanggung jawab seorang guru serta memberikan contoh kepada muridnya pentingnya kedisiplinan.
Hadirnya AI pada dasarnya berdampak positif dalam menjawab persoalan yang dihadapi dalam Pendidikan. Misalnya dalam mencari referensi dan opini melalui ChatGPT. Siswa dapat mengakses semuanya secara instan tanpa harus perlu berusaha lebih. Dampak yang dapat kita lihat dan rasakan yaitu pada saat presentasi di depan kelas, siswa cenderung mengandalkan kemampuan AI untuk menjawab pertanyaan atau sanggahan dari temannya. Hal ini dapat mengakibatkan ketergantungan apabila tidak dikontrol dengan baik. Ketergantungan ini dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa, serta menghambat perkembangan dan kualitas daya piker dan ke kritis-an siswa. Padahal pemikiriran manusia pada dasarnya jauh lebih cerdas daripada AI apabila diasah dan dilatih dengan baik.
AI juga berpengaruh terhadap interaksi individu dalam kehidupan sehari-hari. Generasi zaman sekarang banyak yang bersikap individualisme di masyarakat, dan lebih interaktif saat berkomunikasi dalam dunia maya lewat aplikasi chatting online, seperti WhatsApp, Instagram, Line, dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemudahan yang diberikan AI dalam berkomunikasi dapat mengurangi kemampuan individu dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dalam dunia nyata.
Secara keseluruhan, Artificial Intelligence (AI) berperan penting dalam menghadapi pembelajaran di era modern masa kini. Artificial Intelligence (AI) dapat meningkatkan kualitas dan aksebilitas Pendidikan apabila digunakan dengan tepat dan bertanggung jawab. Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam proses pembelajaran, penelitian dan analisis data memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan, namun perlu diingat bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam perkuliahan juga memerlukan pertimbangan etis dan peran manusia tetap penting. Dengan memanfaatkan potensi Artificial Intelligence (AI) secara bijak, kita dapat mengoptimalkan pengalaman belajar dan menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.
Penulis: Aliyaturofi'ah
Editor: Najwa
0 Komentar