Momentum wisuda selalu dimanfaatkan oleh kader PMII
untuk meningkatkan silaturrahim satu sama lain.
Semarang, pmiigusdur.com - Acara wisuda yang di adakan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang bertempat di Auditorium 2 Kampus 3 itu disambut antusias oleh para mahasiswa. Para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pun ikut memeriahkan perhelatan akbar yang dilaksanakan pada Selasa, 20 Agustus 2013 kemarin. Mereka mempersiapkan penjemputan untuk para senior yang telah menyelesaikan studi Strata satu mereka di kampus pergerakan itu.
“Persiapan disusun matang dengan mengusung tema kepahlawanan mengingat acara wisuda ke 61 ini masih dalam suasana kemerdekaan Indonesia ke 68. Beberapa kader berkostum layaknya pahlawan nasional seperti Presiden Soekarno dan beberapa pahlawan lainnya.” Tutur Imam Syafi’i selaku Ketua Rayon Abdurrahman Wahid.
“Sekitar limapuluh lebih kader turut membantu dalam mempersiapkan acara penjemputan.” Tambahnya.

Syukuran sebagai Ritual Pembuka
Satu hari sebelum pelaksanaan wisuda, kader PMII telah menggelar syukuran dengan dihadiri para senior yang menjadi wisudawan dan wisudawati. Syukuran ini dihadiri pula oleh semua kader dengan angkatan 2013 sebagai kader termuda. Syukuran di gelar di Masjid Al Fitroh Kampus 2 IAIN Walisongo dengan sholawatan Gus Dur sebagai acara pembuka yang berlangsung mulai ba’da Isya tepat.
“Lima dari tujuh belas senior PMII absent dalam acara syukuran dikarenakan beberapa halangan yang tidak terprediksi sebelumnya. Meskipun begitu, hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun rasa kekeluargaan yang sudah melekat antara kader dan para senior.” Ujar Ketua Rayon.

Wisudawan Terbaik, kader PMII
Nama-nama para wisudawan-wisudawati tercantum sejumlah tujuhbelas dari Rayon Abdurrahman Wahid FITK. Satu diantaranya berhasil menyabet gelar sebaai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif tertinggi yaitu 3,87.
“Alhamdulillah bersyukur sekali, rasanya tidak menyangka karena selama kuliah merasa biasa-biasa saja”. Kata Saifullah Hidayat saat diwawancara oleh tim redaksi LkaP mengenai keberhasilannya.

Mahasiswa jurusan Tadris Biologi (TB) angkatan ahun 2009  yang menuliskan skripsi berjudul “Integrasi Nilai-nilai Islam tentang Haid, Nifas dan Istihadhah dalam Materi Sistem Reproduksi pada Manusia dalam Pendidikan Biologi” itu merasa telah terjadi dikotomi keilmuan agama dengan umum, sehingga perlu ada upaya pengintegrasian antara keduanya.
Saifullah Hidayat yang pernah menjabat sebagai sekretaris Lembaga Kajian dan Penerbitan (LkaP) yang merupakan lembaga semi otonom rayon Abdurrahman Wahid masa bakti 2011-2012 ini mengaku bahwa PMII telah memberikan motivasi dan pelajaran yang banyak, terutama dalam hal tulis menulis. []


Laporan : Dyah Suci dan Harni