PMII yang menyatakan diri sebagai organisasi independen yang artinya ia memilih untuk keluar dari dominasi-dominasi yang mengungkung laju geraknya dalam berbagai aspek, birokrasi, agama, pengetahuan, atau struktur sosial. Karena secara tidak langsung dominasi-dominasi ini sangat berpengaruh pada pola nalar organisasi ataupun secara individual kader.

Hari ini, PMII sebagai salah satu alat ideologis transformasi sosial tidak bisa lepas dari dominasi-dominasi tersebut. Ironisnya, fakta ini yang nantiya akan membentuk konstruk nalar pengkaderan ditiap levelnya dalam usaha proyeksi masa depan yang lebih baik sesuai visi organisasi yang mulia itu.

Dari sini, organisasi dituntut untuk meletakkan PMII dalam konteks historisitasnya sebagai upaya membongkar konstruk nalar yang tidak secara alami ini terjadi. Semakin minimnya ruang-ruang aktualisasi dalam dimensi gerakan, ke-tak-berdayaan kader untuk bertahan, apakah hal ini sahabat-sahabati masih meyakini proses "seleksi alam"? Kalau sahabat-sahabati masih menyakini hal itu sebagai proses "seleksi alam" saya kira nalar sahabat-sahabati yang harus dibongkar terlebih dahulu sebelum terjun dalam wilayah organisasi.

Pragmatisnya gerakan mahasiswa akhir-akhir ini tidak terjadi secara alami begitu saja sahabat. Dan sangat naif sekali kala menyimpulkan ini hantaman birokratik semata. Ketidak mampuan organisasi-organisasi gerakan mahasiswa untuk keluar dari sistem dominasi-dominasi yang terbentuk berabad-abad ini yang menjadikan nalar kita menerima keadaan ini begitu saja tanpa mengajukan pertanyaan ataupun syarat. Dan ini sebagai bukti hebatnya sistem dominasi yang mengkonstruk nalar kita selalu menerima keadaan-keadaan yang mengakibatkan kita selalu terbelakang!

Apresiasiku untuk sahabat-sahabti yang sampai hari ini masih konsisten dalam ruang-ruang gerakan yang produktif.Salam Pergerakan! Kusematkan untuk generasi-generasi baru yang akan mengikuti MAPABA esok hari.

Suara Dari Dalam Kubur-ku.Ponorogo, 17/10/2013 (@lailidzifia)