Oleh : Hanita Masitoh
Acara Second Young Queer Faith and Sexuality Camp (YqueerFnSCamp) dibuka oleh Nurul Intani, Divisi advokasi Youth interfaith forum on sexuality (YIFOS) bersama dengan Anna Marsiana, Asian Women Resource Centre (AWRC) for Culture and Theology.
“YqueerFnSCamp” sendiri adalah ruang dialog antar pemuda tingkat nasional yang diinisiasi oleh YIFOS bekerja sama dengan AWRC dan LBH-Asosiasi Perempuan Indonesia untuk keadilan (APIK). Acara ini rencananya akan dilakukan dari 27 September-04 Oktober 2013 di Yogyakarta.
Acara yang mengambil tema “Dialogkan tubuhmu, Ciptakan Sejarahmu!” ini bertujuan untuk mengenali tubuh, sebab perubahan besar dimulai dari sendiri, ungkap Anna Marsiana dalam acara pembukaan. Di samping itu, acara ini merupakan sebuah pembelajaran kritis yang mengangkat isu mengenai orientasi seksual, identitas gender, dan lintas iman. “isu ini sangat menarik sebab jarang diangkat pada forum pemuda yang lain”, imbuh wanita yang akrab di sapa Bunda Ana ini.
Peserta yang lolos YqueerFnSCamp ini sekitar 36 peserta, baik laki-laki ataupun perempuan. Seleksi peserta ini melalui dua tahapan, pertama pengiriman formulir dan essay. Kedua, kelas diskusi online yang berlangsung selama dua minggu. Diskusi online ini disebut dengan istilah e-course.
YqueerFnSCamp kali ini terbagi menjadi empat kelompok dengan peer-fasilitator yang berbeda, yaitu dining, Ekky, Royyan, dan Gomet. Sedangkan Trainers dalam acara ini adalah Anna marsiana (AWRC for Culture and Theology), RR Sri Agustine (Direktur Ardhanary Institute). Untuk Fasilitator yaitu Alissa Wahid (Sekretaris Nasional gusdurian), Usman Hamid (Direktur change.org), Inna Hudaya (Direktur Samsara), dan masih banyak fasilitator lainnya. Guntur Romli (penulis Islam tanpa diskriminasi), Masruchah (Komisioner Komnas Perempuan), Pendeta Ester Mariani (Pendeta Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor), Suranto (Dosen Sekolah Tinggi Agama Buddha) didaulat sebagai pembicara pada acara ini.
Acara di hari pertama ini adalah pembukaan yang disusul dengan makan malam bersama, dan diakhiri dengan games perkenalan. Pada games perkenalan, peserta diminta untuk menuliskan harapan dan kecemasan selama YqueerFnScamp berlangsung. Panitia membagikan dua lembar kertas, kemudian masing-masing kertas digantung pada pohon harapan dan pohon kecemasan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan games perkenalan. Setiap peserta diminta untuk saling berkenalan dengan peserta lain dengan cara berjabat tangan secara berkesinambungan. Masing-masing tangan peserta tidak boleh lepas dari peserta yang lain, kecuali mendapat jabatan tangan dari yang lain. Selama jabat tangan, peserta diminta untuk menyebutkan nama, hal yang paling disukai, dan hal yang paling dibenci.
Untuk hari kedua akan membahas mengenai tubuh, identitas, dan relasi kuasa. Kemudian akan dilanjutkan dengan Brainstorming idea serta identitas dan relasi kuasa 1.
*Peserta YqueerFnSCamp, Yogyakarta 27 September-04 Oktober 2013
Acara Second Young Queer Faith and Sexuality Camp (YqueerFnSCamp) dibuka oleh Nurul Intani, Divisi advokasi Youth interfaith forum on sexuality (YIFOS) bersama dengan Anna Marsiana, Asian Women Resource Centre (AWRC) for Culture and Theology.
“YqueerFnSCamp” sendiri adalah ruang dialog antar pemuda tingkat nasional yang diinisiasi oleh YIFOS bekerja sama dengan AWRC dan LBH-Asosiasi Perempuan Indonesia untuk keadilan (APIK). Acara ini rencananya akan dilakukan dari 27 September-04 Oktober 2013 di Yogyakarta.
Acara yang mengambil tema “Dialogkan tubuhmu, Ciptakan Sejarahmu!” ini bertujuan untuk mengenali tubuh, sebab perubahan besar dimulai dari sendiri, ungkap Anna Marsiana dalam acara pembukaan. Di samping itu, acara ini merupakan sebuah pembelajaran kritis yang mengangkat isu mengenai orientasi seksual, identitas gender, dan lintas iman. “isu ini sangat menarik sebab jarang diangkat pada forum pemuda yang lain”, imbuh wanita yang akrab di sapa Bunda Ana ini.
Peserta yang lolos YqueerFnSCamp ini sekitar 36 peserta, baik laki-laki ataupun perempuan. Seleksi peserta ini melalui dua tahapan, pertama pengiriman formulir dan essay. Kedua, kelas diskusi online yang berlangsung selama dua minggu. Diskusi online ini disebut dengan istilah e-course.
YqueerFnSCamp kali ini terbagi menjadi empat kelompok dengan peer-fasilitator yang berbeda, yaitu dining, Ekky, Royyan, dan Gomet. Sedangkan Trainers dalam acara ini adalah Anna marsiana (AWRC for Culture and Theology), RR Sri Agustine (Direktur Ardhanary Institute). Untuk Fasilitator yaitu Alissa Wahid (Sekretaris Nasional gusdurian), Usman Hamid (Direktur change.org), Inna Hudaya (Direktur Samsara), dan masih banyak fasilitator lainnya. Guntur Romli (penulis Islam tanpa diskriminasi), Masruchah (Komisioner Komnas Perempuan), Pendeta Ester Mariani (Pendeta Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor), Suranto (Dosen Sekolah Tinggi Agama Buddha) didaulat sebagai pembicara pada acara ini.
Acara di hari pertama ini adalah pembukaan yang disusul dengan makan malam bersama, dan diakhiri dengan games perkenalan. Pada games perkenalan, peserta diminta untuk menuliskan harapan dan kecemasan selama YqueerFnScamp berlangsung. Panitia membagikan dua lembar kertas, kemudian masing-masing kertas digantung pada pohon harapan dan pohon kecemasan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan games perkenalan. Setiap peserta diminta untuk saling berkenalan dengan peserta lain dengan cara berjabat tangan secara berkesinambungan. Masing-masing tangan peserta tidak boleh lepas dari peserta yang lain, kecuali mendapat jabatan tangan dari yang lain. Selama jabat tangan, peserta diminta untuk menyebutkan nama, hal yang paling disukai, dan hal yang paling dibenci.
Untuk hari kedua akan membahas mengenai tubuh, identitas, dan relasi kuasa. Kemudian akan dilanjutkan dengan Brainstorming idea serta identitas dan relasi kuasa 1.
*Peserta YqueerFnSCamp, Yogyakarta 27 September-04 Oktober 2013
0 Komentar