Semarang, pmiigusdur.com - Teringat pertempuran
berdarah di Surabaya Jawa Timur yang merupakan
peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda dengan
memakan ribuan korban jiwa. Hal tersebut
telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir
penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur pada
tanggal 10 November 1945 ini yang kemudian
patut kita kenang sebagai Hari Pahlawan.
Bertepatan
dengan tanggal 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, dijadikan
momentum penting sebagai perefleksian Hari Pahlawan oleh para kader PMII Rayon
Abdurrahman Wahid. Serangkaian agenda menjadi prosesi refleksian Hari
Pahlawanpun dilaksanakan dan tentunya tidak terlepas dari NDP.
Nilai-nilai
Dasar Pergerakan (NDP) merupakan formulasi terhadap predikat manusia di muka
bumi, sebagai hamba sekaligus khalifah. Rumusan ini diharapkan mampu menjadi
landasan bagi segenap insan pergerakan dalam melakukan setiap tindakan agar
selalu memperhatikan serta menjaga keseimbangan alam. Inti dari NDP seperti
yang diketahui bersama yaitu sebagai landasan berpijak yang harus berpedoman
pada nilai-nilai Tauhid, hablun minallah,
hablun minannas, serta hablun minal alam.
“Berhubungan
dengan hal tersebut, kita sebagai kader pergerakan memaknai Hari Pahlawan tidak
hanya dengan sekedar seremonial saja, akan tetapi perefleksian dengan
agenda-agenda yang tidak terlepas dari NDP itu sendiri, seperti yang kita
agendakan bersama antara lain adanya “Touring Doa Makam Pahlawan” di Surabaya
dan sekitarnya, Ekspedisi Hari Pahlawan oleh Team 10
ke Gunung Prau serta seminar refleksi Peringatan Hari Pahlawan yang berlokasi di
Taman Revolusi FITK”, ungkap Sahabat Zainus Sholihin sebagai Wakil Ketua PMII
Rayon Abdurrahman Wahid.
Pelaksanaan
serangkaian agenda Peringatan Hari Pahlawan yang diadakan PMII Rayon Abdurrahman
Wahid tersebut berlangsung selama tanggal 8-10 November 2013. Agenda pertama
(8-10 November) dilaksanakan oleh tim Touring Doa Makam Pahlawan di daerah Jombang, Blitar serta Surabaya,
dilanjutkan (9-10 November) berangkatnya Ekspedisi Hari Pahlawan oleh team 10
yang beranggotakan 10 kader PMII, yaitu sahabat Achwan Ahadi Ihsan, Zainus Sholikhin,
Abdul Ghofar, Abdullah Auhad, Miftachul Ichwan, Faiz Maulida, Ibnu Sina, M.
Khisnul Fais, Riski Prasetya, dan Fahmi Yusuf. “Kami merefleksikan Hari Pahlawan dengan
menaklukan puncak Gunung Prau 2562 mdpl di daerah Wonosobo sebagai
pengimplementasian hablun minal alam. Semangat yang harus tetap tercurah
ketika Ekspedisi Hari Pahlawan untuk menuju puncak mengibarkan Bendera Negara
beserta Bendera PMII mengingatkan pada para pahlawan yang begitu berjasa
mempertahankan kemerdekaan melawanan penjajahan ketika itu. Maka dari itu
teruslah bersemangat menjadi kaum intelektual muda yang melawan kebodohan dan terus memajukan
bangsa”, jelas Sahabat Abdul Ghoffar, selaku Sekretaris Divisi Kajian LKaP PMII
Rayon Abdurrahman Wahid.
“Touring
Doa Makam Pahlawan di 3 Kota (Jombang, Blitar dan Surabaya) ke makam Bung
Karno, Gus Dur, serta mengikuti Upacara Tugu Pahlawan di Surabaya melewati
kurang lebih 15 kota berawal dari Kota Semarang yang kami lalui dengan
mengandarai motor roda dua tidak ada artinya dengan perjuangan para pahlawan
yang gugur melawan para penjajah. Adapun tujuan Touring Doa Makam Pahlawan ini
adalah refleksi Hari Pahlawan oleh PMII Rayon Abdurrahman Wahid, untuk
mengibarkan bendera PMII dikota pahlawan dengan membawa semangat pahlawan,
serta doa bersama demi mencari keberkahan”, tandas
Sahabat A. Umam Aufi selaku ketua tim Touring Tiga Kota yang juga
menjabat sebagai Sekretaris Biro
Sosial dan Keagamaan PMII Rayon Abdurrahman Wahid.
Dan agenda
terakhir yaitu Seminar Refleksi Hari Pahlawan yang diikuti oleh mahasiswa FITK
yang berlokasi di Taman Revolusi FITK. Agenda-agenda yang demikian inilah patut
dijaga untuk merefleksikan peringatan Hari Pahlawan agar dapat direnungi
bersama dan diambil hikmah-hikmah perjuangan sebagai landasan berpijak para
kader penggerak.
Laporan: Ria Khoiriyyah
0 Komentar