Pada awalnya Sekolah Kader ini dimaksudkan guna mengisi liburan semester dari anggota PMII. Akan tetapi, melihat antusiasme tinggi yang ditunjukan peserta membuat Sekolah Kader ini kembali diadakan yakni, 2012 (Angkatan II) & 2013 (Angkatan III). Antusiasme peserta dalam Sekolah yang mengambil Fokus pada kajian Filsafat ini sangat tinggi. Hal ini dibuktikkan dengan adanya beberapa peserta delegasi dari Pengurus Komisariat PMII di luar Kota Semarang.
Setelah dianggap cukup mapan, Sekolah Kader dijadikan ujung tombak PMII khususnya PMII Abdurrahman Wahid untuk melahirkan calon-calon intelektual masa depan. Alumni-alumni Sekolah Kader diharapkan menjadi pioneer bagi kader PMII yang lain dalam menelurkan gagasan-gagasan progresif guna kemajuan PMII kedepan.
Dari Sekolah Kader yang mengambil format karantina selama 5-7 Hari, peserta dituntut untuk fokus pada kurikulum Filsafat yang disusun panitia. Karantina ini juga dimaksudkan untuk membangun solidaritas sesama peserta, meningkatkan hubungan emosional peserta dengan panitia yang nota bene anggota dan pengurus. Sinergitas ini yang vital bagi PMII dalam menjalankan roda organisasi.
Dari ketiga penyelenggaran Sekolah Kader, ada beberapa aktifitas di luar Materi Filsafat. Diantaranya; makan kerubungan, bersih kampung, mengajar mengaji, bedah film, memasak. Dari aktifitas seperti inilah kebersamaan, kekeluargaan dan militansi terbentuk. Sikap individualisme yang perlahan hilang berganti rasa senasib sepenanggungan. Kira-kira demikian yang saya rasakan sebagai alumni Sekolah Kader angkatan II. Momen Sekolah Kader juga waktu yang pas untuk saling mengenal, mendalami karakter antar peserta satu keluarga Alumni MAPABA.
Februari telah tiba, mari kita nantikan Sekolah Kader Angkatan ke-4. Sekolah yang hanya ada di PMII Rayon Abdurrahman Wahid, maka tak ada alasan untuk tidak berpartisipasi. Karena dari Sekolah inilah kami diajari cara bernalar, berdialektika dan upaya pencarian kebenaran. (Gfr)
0 Komentar