Semarang (27/02) Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang mengadakan Sekolah Kader angkatan ke-4. Agenda yang mengusung tema “Konstruksi Nalar Kritis Kader Guna Mentradisikan Laku Ilmiah” ini berlangsung dari tanggal 23-27 Februari 2014 di Pondok Pesantren Sabilul Huda Desa Wisata Kandri, Gunung Pati Kota Semarang. Jumlah peserta yang dibatasi 25 peserta membuat agenda ini menjadi lebih kondusif dan efektif. Selama 5 hari  peserta diberikan materi seputar Filsafat dan Ilmu Sosial. Materi tersebut diantaranya, Pengantar Filsafat, Filsafat Modern, Filsafat Islam, Filsafat Pendidikan hingga Filsafat Sosial. Berbagai materi Filsafat dan Ilmu sosial tersebut disampaikan diantaranya oleh Dr. Tedi Kholiludin dari Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, kemudian ada Dr. Ilyas Supena Dosen Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang.
Dalam kegiatan ini peserta Sekolah Kader juga diajak berdiskusi terkait materi yang telah diberikan lewat Focus Group Discussion (FGD). ini memberikan kesempatan para peserta untuk dapat bertukar pikiran dan saling berdialektika terkait pemahaman mereka terhadap materi yang mereka dapatkan.
            Dengan mengusung visi intelektual, sahabati Endah Kartika Ratnasari selaku direktur LkaP mengatakan, “kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi nalar kritis kader kedepannya, sesuai dengan tema yang kita usung”. Senada dengan sahabati Endah, Abdul Ghofar ketua panitia Sekolah Kader menambahkan bahwa, tujuan Sekolah Kader adalah upaya utuk menciptakan nalar berfikir ilmiah bagi kader-kader PMII. “kami berharap tradisi berfikir kritis dapat diimplementasikan dalam laku sehari-hari alumni Sekolah ini”, imbuhnya
Peserta Sekolah Kader Angkatan ke-4
.
            Agenda ini didukung penuh oleh berbagai pihak terkait. Diantaranya dosen IAIN Walisongo yaitu DR. Mahfud Junaedi yang juga menjadi pemateri di Sekolah Kader menuturkan bahwa kegiatan seperti ini harus rutin dilaksanakan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para kader PMII untuk dapat berfikir kritis dan ilmiah. “Jangan sampai kuliah mengganggu kegiatan seperti ini. Kegiatan kuliah lancar, agenda seperti ini juga lancar”, tambahnya.
            Dalam Sekolah ini peserta tidak hanya diajak membaca, diskusi dan menulis. Para peserta juga diberikan tugas untuk  turun basis ke masyarakat sekitar untuk melakukan mapping persoalan sosial yang ada di wilyah Desa Kandri, turun basis ini bagian dari implementasi salah satu materi pada Sekolah Kader yaitu aplikasi Filsafat Sosial.
Agenda Sekolah yang dilaksanakan oleh LKaP PMII Abdurrahman Wahid ini menurut salah satu peserta yakni Sahabat Baihaqi sangat bermanfaat. Dia sangat tertarik belajar filsafat.“saya juga salut dengan panitia pelaksana yang begitu peduli dan tanggap akan kebutuhan peserta”, tambahnya. Sahabat Syafii, Ketua PMII Rayon Abdurrahman Wahid berharap kader-kader PMII kedepannya dapat menjadi lebih cerdas, kritis, berwawasan dan mampu memberi solusi atas permasalahan masyarakat.
Agenda yang syarat akan nilai intelektual ini tidak selesai begitu saja. Akan tetapi  ada Rencana Tindak Lanjut untuk terus mengawal alumni Sekolah Kader ini. Adapun kegiatan sebagai follow up Sekolah Kader ini diantaranya Sekolah Nalar Kader, Diskusi Filsafat dan Pelatihan menulis.(Ria,Esty)