Filsafat Islam merupakan
filsafat khusus yang menjadikan hukum Islam sebagai objeknya. Filsafat ini
bersifat menganalisis hukum Islam secara metodis dan sistematis sehingga
mendapatkan keterangan yang mendasar atau menganalisis hukum Islam dengan Islam
sebagai alatnya. Seperti filsafat yang lainnya, filsafat ini juga mempunyai
tujuan yang sama yakni mencari hakikat kebenaran dengan jalan yang benar.
Meskipun banyak kajian filsafat di dunia, namun filsafat Islam juga berpengaruh
dalam perkembangan filsafat pada masa modern.
Kajian filsafat Islam sama
seperti filsafat pada umumnya, yaitu Tuhan, alam, manusia dan kebudayaan. Namun
ada hal menarik yang berbeda , yakni bukan semua filsuf dari filsafat Islam
adalah seorang muslim. Dalam hal ini banyak ilmuan muslim yang mencurahkan
tenaga mereka untuk membahas kehidupan seseorang sesudah mati. Mereka juga
membahas masalah baik buruk, pahala dan dosa juga tanggung jawab pribadi di
hadapan Tuhan yakni Allah SWT.
Dalam filsafat Islam tentu
saja kajian keagamaan lebih banyak dibahas yang bersumber dari Al-Qur’an. Dalam
hal ini, Obyek kajian filsafat islam seperti halnya kajian filsafat pada
umumnya yaitu realitas, baik yang material maupun ghaib. Disini rasio banyak
digunakan untuk mengkaji masalah-masalah yang ada di dalamnya. Namun logika
yang digunakan oleh Aristoteles tidak mungkin cocok diterapkan dalam filsafat
Islam. Hal ini dikarenakan logika Aristoteles hanya cocok diterapkan pada
bahasa Yunani, bukan bahasa Arab. Hal ini jelas bahwa filsafat Islam mempunyai
gaya tersendiri dalam mencari hakikat kebenaran.
Banyak sekali wahyu Allah
di dalam Al-Qur’an, tanpa adanya kajian yang mendalam tentang hal-hal yang
penting dalam kehidupan ini dapat dipastikan tak ada kemajuan dalam ilmu
pengetahuan didunia. Namun penggunaan akal dalam Islam memang tak diberi
kebebasan. Padahal dalam hal ini, akal merupakan hal yang mutlak dalam mengkaji
sesuatu secara mendalam. Jadi seringkali para filsuf Islam melanggar garis yang
telah ditentukan Al-Qur’an.
Namun jika tak begitu,
perkembangan ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami kemajuan. Karena
bagaimanapun filsafat Islam juga menyumbang banyak penemuan dalam bidang
pengetahuan. Dalam hal ini pemakasan akal memang diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an
untuk meneliti alam dan sekitarnya. Akal juga diterapkan dalam kajian bidang
teologi, yaitu penafsiran teks-teks keagamaan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Memang pengunaan akal
dalam filsafat Islam sangatlah ketat. Namun tekanan internal dalam Islam sendiri
memaksa para filsuf untuk menggunakan akal lebih dari batas-batasnya. Tetapi
dalam Al-Qur’an Allah telah memerintahkan manusia untuk memakai akal untuk
meneliti alam dan sekitarnya dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Jelas dalam
hal ini akal sangat dibutuhkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Oleh : Zulfa .A. (Mahasiswi TBI Semester 2)
0 Komentar