Yogyakarta- pmiigusdur.com - Proses pemungutan suara dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014 pada tanggal 9 Juli 2014 telah berlangsung dengan lancar, aman, tertib, dan damai. Kita mengapresiasi partisipasi masyarakat yang dengan sangat antusias mengikuti pemungutansuara di TPS-TPS dengan tertib.

Pada perkembangan selanjutnya diketahui bersama bahwa sejumlah penyelenggara hitung cepat (quick count)menghasilkan data yang berbeda. 7 (tujuh) lembaga penyelenggara hitung cepat yakni SMRC, RRI, CSIS-Cyrus, Lingkaran Survei Indonesia, Litbang KOMPAS, Indikator Politik, dan Populi Center menyatakan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul atas pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sementara itu, 4 (empat) lembaga penyelenggara hitung cepat yakni IRC, JSI, LSN, dan Puskaptis menyatakan pasangan Prabowo dan Hatta unggul tipis atas pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Masing-masing kubu kemudian mendeklarasikan diri sebagai pemenang atas dasar hitung cepat di atas.

Sikap kedua kubu ini berpotensi pada peningkatanketegangan politik yang akan mempengaruhi sikap basis massa pendukung dari kedua kubu tersebut di akar rumput. Prasangka-prasangka yang muncul terkait isu-isu kecurangan Pemilu, berpotensi menyebabkan gesekan antar pendukung.

Karena itu, sebagai bagian dari kekuatan masyarakat sipil yang selalu memperjuangkan keadilan dan perdamaian, murid-murid Gus Dur yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian Indonesia:

  1. Menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap sebagai negarawan dengan menghormati dan selalu mengacu pada mekanisme yuridis formal penyelenggaraan Pemilu.
  2. Menyerukan kepada semua pihak untuk tidak bersikap reaktif terhadap hasil hitung cepat dan mengutamakan kedamaian masyarakat dan persatuan Indonesia.
  3. Menyerukan kepada para tokoh dari kedua belah pihak pasangan untuk secara bijaksana memimpin basis massa pendukungnya agar menahan diri dan menjaga perdamaian
  4. Menyerukan kepada jajaran penyelenggara Pilpres yaitu KPU dan Bawaslu di semua tingkatan untuk bekerja sungguh-sungguh secara profesional, jujur, dan adil dalam proses perhitungan suara.
  5. Menyerukan kepada pemerintah dan seluruh aparat birokrasi dan keamanan di setiap tingkat dan semua wilayah Indonesia untuk tetap netral demi mewujudkan perhitungan suara yang adil dan bertanggungjawab.
  6. Menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk secara aktif memantaudan mengawasi jalannya proses penghitungan suara dari tingkat lokal hingga nasional.
  7. Menghimbau kepada seluruh masyarakattetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal yang dapat memicu konflik horisontal demi tegaknya persatuan Indonesia.
  8. Menyerukan kepada segenap Gusdurian di manapun berada untuk mengikhlaskan segala daya upaya untuk turut berpartipasi aktif dalam memantau perhitungan suara serta menjaga kondisi damai di lingkungan masing-masing.

Alih-alih memperebutkan kekuasaan, sudah saatnya kita semua kembali kepada tujuan akhir dari Pemilihan Presiden 2014 ini, yaitu“membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

Yogyakarta, 11 Juli 2014

Koordinator Umum JGD

Alissa Wahid


 Sumber: nu.or.id