Semarang, pmiigusdur.com – “Mereka dirampas haknya, tergusur dan lapar,” lirik lagu itu terus di lantunkan oleh para mahasiswa yang sedang melakukan aksi damai “Mengecam dan Menolak Kuasa Militer di Urut Sewu,”. Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang, di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu, (16/9).
Sebagaimana disampaikan oleh Bima Sakti, Korlap Aksi, bahwa kasus sengketa tanah yang terjadi di daerah pesisir pantai, Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menuai  konflik berkepanjangan. Konflik sengketa tanah yang berujung tindak kekerasan tersebut, lanjut Bima, melibatkan petani Urut Sewu dan aparat militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).
Sulis, salah satu orator aksi menutrkan, pada mulanya, tanah (yang disengketakan) tersebut merupakan tanah milik petani Urut Sewu. Hingga pada tahun 1982, TNI-AD meminjam lahan untuk latihan militer dan uji coba alat berat. Namun seiring berjalannya waktu, tanah tersebut kemudian diklaim milik TNI-AD, serta dilakukan pemagaran.
Melihat fenomena tersebut, warga merasa tidak terima atas kesewenang-wenangan TNI, sehingga masyarakat melakukan aksi yang dipimpin oleh kepala desa setempat. Namun seperti diketahui, pada Sabtu (22/8), bentrok antara Tentara dari Kodim 0704 Kebumen dengan warga Urut Sewu kembali terjadi. Akibat kejadian itu, empat warga luka berat dan 17 lainnya luka ringan dan sedang. “Tindak kekerasan ini merupakan bentuk pelanggaran nyata, seharusnya TNI mengayomi masyarakat bukan malah menyakiti,” tegas Bima.
Senada dengan hal tersebut, Muham, ketua PMII Rayon Dakwah menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh TNI-AD terhadap petani Urut Sewu telah melewati batas kemanusiaan dan melanggar UUD No. 34 tahun 2004. Sebagai salah satu aparat negara, tak sepantasnya TNI bertindak brutal terhadap masyarakat sipil. “Kini TNI-AD telah hilang dari tugas pokoknya, karena mereka berlaku tak selayaknya TNI,” tuturnya. 

Laporan: Baihaqi (Koordinator Divisi Penerbitan LKaP PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang)

Editor: Bima Sakti (Koordinator Divisi Cyber LKaP PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang)