Doc. Luqy

                     Oleh: Luq Yana Chaerunnisa

Lebaran adalah salah satu momen bagi setiap orang untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga, tak terkecuali bagi anak rantau. Momen untuk saling memaafkan dan bersilaturahmi dengan sanak famili, handai taulan, rekan-rekan dan segenap orang yang dikenal. Salah satu tradisi yang tidak bisa dilepaskan saat mengisi hari-hari lebaran adalah sungkem.

Tradisi sungkem biasanya dilakukan oleh anak kepada orang tua atau keluarga yang lebih tua (pinisepuh) untuk menunjukkan tanda bakti dan terima kasih atas bimbingan dari lahir sampai dewasa.

Bersimpuhnya anak yang lebih muda, lalu mencium tangan orang yag lebih tua ini merupakan teknis yang dilakukan saat prosesi sungkem. Menilik sejarah, tidak banyak yang tahu kapan dan dimana tradisi sungkeman lebaran bermula. Namun seorang budayawan senior dari Univesitas Gadjah Mada Dr. Umar Khayam(alm) yang dikutip dari liputan6.com pernah berteori perihal awal prosesi yang lekat di masyarakat Jawa ini.

Umar menyebutkan bahwa tradisi Lebaran merupakan langkah kuda akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat.

Biasanya tradisi sungkem saat lebaran ini dilakukan selepas sholat eid, namun bagaimana dengan tradisi sungkem bagi anak rantau yang tak pulang saat lebaran? Walaupun tradisi sungkem ini merupakan tradisi masyarakat Jawa, namun ia tetap terkenal di kalangan masyarakat luar Jawa.

Anak rantau yang berhalangan untuk pulang kampung saat lebaran tentunya tak akan merasakan tradisi yang sangat terkenal ini. Memang menyedihkan kalau saat lebaran berada jauh dengan keluarga. Namun anda masih bisa melakukan bebarapa hal dibawah ini untuk tetap melestarikan tradisi sungkem dan bisa bergembira saat menyambut Hari Raya Idul Fitri walaupun tidak  bersama keluarga.

1. Bersilaturahmi dengan keluarga teman
Di perantauan, mungkin kamu punya teman yang tinggalnya tidak jauh dari tempatmu menetap saat ini. Nah, kamu bisa coba cari pengalaman baru dengan melakukan silaturrahmi ke keluarga temanmu sekaligus ikut sungkeman. Ini bisa menjadi obat rindu dengan keluarga, selain itu bisa makan gratis dan barangkali bisa kecantol sama bujang atau gadis di rumah. Hehe

2. Bersilaturahmi dengan keluarga pemilik kosan
Ini yang paling mudah untuk kamu lakukan. Kalau pemilik kosmu tidak mudik, kamu bisa bersilaturahmi dengan keluarganya. Ini penting supaya anda punya kedekatan dengan pemilik kos. Barangkali juga bisa diambil menantu atau bisa nego dahulu saat telat membayar uang kos, kan.

3. Video Call dengan keluarga .
Tradisi sungkem tak harus kamu lakukan secara langsung. Anda bisa memanfaatkan teknologi video call untuk melakukannya walaupun itu dengan isyarat. Anda bisa melihat dan meluapkan rasa kangenmu melalui teknologi video call.

Itu beberapa tips untuk anak rantau yang belum bisa berkumpul bersama keluarga pada saat lebaran. Jadi, bagi kalian anak rantau tidak usah bingung lagi mau pulang kemana dan ke siapa untuk tetap melestarikan tradisi sungkem yang masih mengakar ini. Anak rantau tetap bisa menjaga silaturrahmi di hari nan fitri.

*editor: Iftahfia