Peresensi: Moh. Aji Firman

Apa yang terpikirkan saat temanmu mengajak bolos sekolah hanya ingin mencari sendok yang tertukar di tukang bakso? Atau bagaimana jika kamu terbiasa melihat kaos bertuliskan “Save earth” atau “Save Orang Utan” justru kalian bertemu dengan Orang Utan yang memakai kaos bertuliskan “Save Human”? lalu, apa yang kamu lakukan jika pacarmu tiba-tiba menelpon dan meminta putus karena dia hamil oleh laki-laki lain?

Aku dan Kamu adalah tokoh yang diceritakan oleh Sabda Armandio dalam Novel pertamanya yang terbit di tahun 2015. Dio sebutan akrabnya, menceritakan tokoh Aku yang mencoba menulis kenangannya sepuluh tahun silam bersama Kamu ketika masih SMA. Kenangannya itu sebenarnya tidak lama, hanya tiga hari. Namun selama tiga hari tersebut mereka banyak menemui hal-hal yang di luar dugaan, di luar akal sehat dan termasuk bertemu dengan Permen, seorang gadis manis yang pernah ditaksir oleh Aku.

Cerita hari pertama membolos sekolah berawal ketika Kamu, seorang teman sekolah Aku yang memiliki kebiasaan mengucapkan kata “salut” di awal pembicaraan. Kamu meminta tolong untuk menemaninya mencari barang berharga miliknya, yaitu sebuah sendok yang tertukar pada tukang bakso keliling juga sekalian mengantar paket milik Ayah Kamu.

Dalam perjalanan mengantar titipan itulah terjadi hal yang di luar dugaan, jalanan Kota Bogor macet parah karena ada badai "monyet parit" yang keluar dari gorong-gorong dan parit sekitar Istana Bogor. Mereka kemudian memutuskan untuk keluar mobil dan mengambil jalan pintas, yaitu sebuah gorong-gorong yang membawa mereka ke suatu tempat. Hal aneh pun terjadi lagi, setelah mereka melewati gorong-gorong mereka bertemu dengan kawanan Orang Utan yang bisa berbicara. Mereka berdialog bersama membincangkan kehidupan alam semesta.

Peristiwa aneh berlanjut ketika mereka sampai di tujuan, mereka bertemu seorang kakek bernama Sugali, atau panggilan akrabnya Kek Su. Kek Su memiliki kebiasaan yang unik, Kek Su semena-mena membuat istilah asli dengan mengganti istilah lain yang berimajinasi. Contohnya ketika Kek Su mengatakan "burung ababil", padahal yang Ia maksud adalah mobil.

Hari kedua tokoh Aku mendapat ajakan membolos lagi, kali ini dari mantan pacarnya. Ia meminta untuk diantarkan ke dokter kandungan karena Ia hamil oleh laki-laki lain. Sehingga Ia meminta Aku memutuskan hubungan pacaran mereka. Di sini terlihat karakter seorang Aku yang tidak pendendam, pemarah tetapi Aku terlihat sangat bijaksana.

Saat berada di kafe bersama mantannya, tokoh Aku bertemu dengan seorang pesulap, mula-mula Ia menghibur Aku dengan atraksi sulapnya namun kemudian  pesulap tersebut  memberikan kartu nama aneh kepadanya. Lebih aneh lagi saat pesulap itu menunjukkan atraksinya, Ia tertelan sendiri oleh topinya entah kemana.

Cerita hari ketiga agak berbeda dari cerita dua hari sebelumnya. Tokoh aku berangkat sekolah jalan kaki dalam keadaan mengantuk karena malamnya Ia ditelpon oleh temannya yang mengajak curhat tentang permasalahan asmaranya. Dalam perjalanan menuju sekolahnya Ia mendapat hal yang tidak mengenakan, celananya basah dan kotor akibat terkena semburan air dari genangan jalan yang dilewati oleh mobil. Akhirnya tokoh Aku menawarkan diri kepada Kamu untuk membantu mencari sendoknya yang tertukar.

Kamu mengajak Aku bertemu dengan temannya yang bernama Permen, dia adalah gadis yang manis. Siapa saja yang melihatnya akan tertarik dengannya, tak terkecuali dengan Kamu. Kamu menyukai permen namun Kamu terlalu takut patah hati jika suka dengan Permen.

Novel karya Sabda Armandio yang berjudul Kamu memang berisi hal-hal yang unik, absurd,  dan ganjil. Melalui tokoh-tokoh yang dibuat, penulis ingin menyampaikan banyak hal. Dari mulai keresahannya tentang dunia pendidikan, politik, alam, hingga asmara. Selain tokoh Aku, Kamu, dan permen ada juga tokoh Mantan Pacar, Kek Su, Johan, dan teman sekelas. Mereka masing-masing memiliki karakter yang membawa pesan tersendiri terhadap keresahan-keresahan penulis. Selain itu juga terdapat kritik-kritik dan humor receh yang membuat kita semakin penasaran untuk membaca dan terus membaca novel ini hingga akhir.

Dalam novel tersebut tokoh Aku digambarkan sebagai tokoh yang suka melamun, rajin membaca buku, gemar makan mie goreng dan datar secara emosional. Ini dapat dilihat ketika ayahnya meninggal karena kebakaran, diajak putus dia setuju, diberitahu kalau mantannya hamil oleh laki-laki lain, dia biasa-biasa saja tak pernah marah maupun sedih.

Tokoh Kamu memiliki selera humor yang sama dengan tokoh Aku, Kamu adalah orang yang paling dekat dengan Aku. Mereka dalam beberapa hal memiliki pendapat atau suara yang sama hingga terlihat dua tokoh dalam satu jiwa.

Sedangkan tokoh Permen digambarkan sebagai gadis yang cantik dan manis, konon ditaksir oleh Kamu, namun Kamu tidak cukup berani mengungkapkan perasaannya karena takut sakit hati.

Pada akhirnya, Sabda Armandio melalui cerita yang mengandung hal-hal unik, aneh, ganjil dan absurd ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang kiranya bisa untuk didiskusikan bersama. Penulis menyampaikan keresahan-keresahannya kepada para pembaca melalui gaya tulisan yang santai dan mudah dicerna. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapapun, kecuali kamu yang enggan membacanya.



Judul Buku: Kamu (Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya)

Penulis: Sabda Armandio

Penerbit : Moka Media

Tahun : Cetakan 1, 2015

Tebal : viii+348 Halaman

ISBN : 979-795-961-9

Peresensi : Moh. Aji Firman



Editor: az-ad