Berbagai mahasiswa PMII dengan buruh dihadang aparat kepolisisan di depan kantor gubernur Jateng (06/08) 

Pmiigusdur.com- Panas yang menyengat di siang hari, ratusan mahasiswa berjas biru bergerombol menuju kantor gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Semarang. Selasa, (06/09/2022). 

Dipimpin berbagai Koordinator Lapangan (korlab), berbagai mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tuntut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Berbagai keluhannya disampaikan dalam aksi tersebut. 

Salah satu perwakilan mahasiswa yang terlibat dalam demonstran, Iqbal Rozaqi menyatakan jika kenaikan harga BBM sangat berdampak bagi masyarakat. 

"Sesuai dengan aturan yang diturunkan PP PMII yaitu mahasiswa harus respon isu kenaikan harga BBM di tengah situasi masyarakat yang belum kondusif pasca pandemi," ucapnya. 

Pada saat orasi para orator menyampaikan tuntutannya yaitu:

  1. Negara memiliki pembukuan pembelanjaan yang disajikan dalam bentuk APBN, dimana subsidi BBM yang dianggarkan pada APBN 2022 adalah sebesar Rp. 152,5 T. Kemudian pada pertengahan tahun 2022 melalui Perpres Nomor 98 Tahun 2022, anggaran dinaikan menjadi 3 kali lipat yaitu sebesar Rp. 502,4 T. Jika diperkirakan hingga akhir tahun 2022, maka anggaran yang disediakan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan BBM, dimana perkiraan hingga akhir tahun 2022 sebesar Rp. 698 T. Hal ini melihatkan bahwa akan terjadinya pembengkakkan anggaran yang akan melibihi target yang sudah dianggarkan. 
  2. Adanya penyebaran subsidi yang tidak sesuai target. 
  3. Dalam mencermati perkembangan terkini diperkirakan harga minyak mentah bumi akan terus naik mencapai US$105/barel pada akhir tahun dan lebih tinggi dari asumsi makro pada Perpres Nomor 98 Tahun 2022, yaitu US$100/barel. 

Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aulia Hakim mengatakan, setelah berkoordinasi dengan mahasiswa dari PMII, para mahasiswa juga akan beraudiensi dengan gubernur. Sedangkan buruh akan beraudiensi dengan anggota Dewan, seperti dikutip dari iNewsSemarang.id. 

“Kami minta pemerintah membatalkan kenaikan harga  BBM, karena diperkirakan akan menurunkan daya beli kami hingga 50 persen. Padahal saat ini daya beli buruh sudah turun 30 persen. Mayoritas buruh kan belinya pertalite/UMK kemarin kan naiknya hanya Rp1.400 akan sangat memberatkan,” kata Aulia. 

Di akhir aksi demo tersebut, perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan gubernur keluar menemui aksi demo dan sempat mengatakan akan menyampaikan aspirasi dan dan tuntutan ke atasan. 

Reporter: Siwi Rahayu
Editor: N_Rzkn