Ilustrasi perawatan luka

Perawatan luka merupakan prosedur penting yang harus dilakukan ketika pasien mengalami luka atau cedera pada kulit. Kulit merupakan bagian terbesar dan terluar dari tubuh, menyumbang sekitar 16% dari berat badan. Oleh karena itu, luka pada kulit terutama luka terbuka, memerlukan perawatan khusus. Luka terbuka mudah terinfeksi  virus dan bakteri patogen. Meskipun perawatan ini terlihat sepele, tetapi memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh. Kulit merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia bagian paling luar dari tubuh manusia. Fungsi Kulit mengatur suhu tubuh, merasakan, dan memproduksi vitamin. Kulit sangat rentan mengalami kerusakan.

Untuk mencegah luka bertambah parah dan menjadi kronis, terinfeksi, atau kondisi berbahaya lainnya, perawatan sangatlah penting. Luka yang dirawat dengan baik juga dapat terlindungi dari kuman dan virus yang  dapat menginfeksi tubuh dan menimbulkan penyakit. Luka kecil seringkali sembuh dengan sendirinya. Namun, cedera yang lebih dalam akan memerlukan perawatan medis dari dokter. Tujuan perawatan luka  antara lain: membersihkan luka dari nanah dan sel kulit mati, mencegah infeksi luka, mengganti balutan atau perban, mempercepat penyembuhan luka, dan meminimalkan jaringan parut atau parut menjadi bekas luka  keloid.

Menurut jenis lukanya, perawatan luka dibedakan menjadi dua jenis, yaitu perawatan luka ringan dan perawatan luka kronis. Perawatan luka ringan atau luka akut yaitu apabila terjadi akibat kerusakan jaringan akibat trauma. Luka jenis ini bisa disebabkan dengan sengaja, bisa juga terjadi akibat kecelakaan yang disebabkan oleh benda tumpul, peluru, panas, listrik, bahan kimia atau gesekan.Bisul ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi sebaiknya lakukan langkah awal seperti menggunakan antiseptik atau minyak tertentu.

Selanjutnya jenis perawatan luka kronis. Luka kronis merupakan luka yang tidak dapat diobati dengan obat dalam jangka waktu tertentu (biasanya 4 minggu) dan terjadi peradangan. Luka kronis juga sering dikaitkan dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik, seperti obat-obatan, pola makan yang buruk, atau penyakit penyerta. Perawatan jenis ini biasanya membutuhkan tenaga medis, untuk prosedur perawatan luka antara lain:

1.     Bersihkan dan disinfeksi luka untuk menghilangkan semua kotoran dan bakteri. Gunakan tekanan untuk mengontrol pendarahan dan pembengkakan. Saat membalut luka, selalu gunakan perban atau perban steril. Luka yang sangat kecil bisa sembuh tanpa dibalut. Kita harus tetap menjaga luka tetap bersih dan kering selama lima hari. Selain itu, kita juga harus menjaga pola istirahat untuk meningkatkan sistem imun dan sirkulasi luka dengan baik.

2.     Selanjutnya, hentikan pendarahan jika terjadi secara berlebihan, dengan memberikan tekanan lembut pada luka dan menggunakan kain steril atau bersih sangat baik untuk menekan luka. Tempatkan luka menghadap ke atas, cuci luka secara teratur dengan air bersih.

3.     Area sekitar luka dapat dibersihkan dengan sabun, tetapi jangan membasuh luka untuk menghindari iritasi. Jika ada benda asing kecil yang tersangkut di luka setelah dibersihkan, gunakan pinset steril (dibersihkan dengan alkohol) untuk mengeluarkannya.

4.     Jika  ada yang tersangkut, segera dapatkan bantuan medis untuk mengurangi risiko infeksi dan tetanus. Tidak perlu menggunakan  hidrogen peroksida, pewarna merah atau deterjen yang mengandung yodium karena dapat mengiritasi jaringan yang rusak.

5.     Oleskan krim atau salep antibiotik secara perlahan untuk membantu melembabkan permukaan kulit. Obat ini dapat mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan  alami. Namun jika muncul ruam, segera hentikan penggunaan salep tersebut.

6.     Lakukan tahap selanjutnya dengan menutup luka dengan perban steril agar tetap bersih dan bebas bakteri. Jika luka atau goresannya kecil, pembalutan tidak diperlukan. Mengganti perban secara teratur, minimal sehari sekali  atau bilamana perban basah atau kotor.

7.     Apabila luka cukup dalam, terbuka, dan terlihat lemak atau otot, segera pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan jahitan atau pengobatan lain yang diperlukan.

Dalam penelitian yang saya lakukan menyatakan bahwa teknik perawatan luka utamanya adalah jangan sampai basah atau terkena air dan jauhi makanan tinggi glukosa. Hal itu dikarenakan air dan gula merupakan media penghantar kuman yang paling baik. 


Penulis: Prima Trisna Aji

Editor: Agstn