doc.acara Melek Literasi |
Pmiigusdur.com– Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid, Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menyelenggarakan acara “Melek Literasi”. Acara ini diselenggarakan di Taman Edupark Kampus 2 UIN Walisongo Semarang. Selasa (27/8/2024).
Menunjukkan dedikasi terhadap pengembangan literasi, dengan acara ini LkaP berupaya meningkatkan literasi dan budaya membaca di kalangan mahasiswa, sekaligus memfasilitasi peningkatan literasi di komunitas akademik.
Kegiatan ini memiliki tujuan yaitu untuk membangkitkan minat baca demi menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa, untuk menggiatkan budaya literasi organisasi yang inklusif atau terbuka serta berkelanjutan untuk membangun kegiatan positif dengan literasi yakni membaca, berdiskusi dan menulis.
“Melek literasi” berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa dan mendapatkan respon positif dari para mahasiswa. Salah satu peserta, Dara yaitu Mahasiswa (PAI) Pendidikan Agama Islam, mengungkapkan antusiasmenya.
“Kegiatan Melek Literasi ini sangat seru dan menyenangkan, karena dapat memperluas pengetahuan dan bisa membaca dengan banyak orang,”ungkapnya.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah melakukan riset, faktanya dalam era sekarang Literasi membaca masyarakat Indonesia sangat rendah. Terlebih kebiasaan menggunakan gawai menyebabkan minat baca menjadi kurang.
Pengurus juga berharap dengan diadakannya acara “Melek Literasi” ini dapat menjadi contoh baik bagi sekitar atau minimalnya menjadi contoh untuk diri sendiri dengan melawan rasa malas. Muhammad Novan Heromando salah satu pengurus LKaP mengungkapkan.
“Saat ini kita itu kekurangan seorang tokoh dan contoh, dalam artian orang itu diajari baik saja belum tentu ditiru baik, apalagi jika tidak diajari, maka dari itu mari menjadi tokoh dan contoh untuk diri kita sendiri dengan melawan rasa malas untuk membaca,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan sebuah ungkapan sebagai pesan untuk melawan rasa malas.
“Tubuh yang malas adalah penjara dari otak yang cerdas,”pungkasnya.
Reporter: Ahsana Nadiyya
Editor: Hikmatun Nur C
0 Komentar