Doc: Divisi cyber LKaP |
Pmiigusdur.com– Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid, Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, menyelenggarakan kegiatan diskusi dan ngobrol santai bersama “Barisan Hebat Ngobrol Literasi”. di Edupark (Taman Pendidikan) Kampus 2 UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan rutin MLBB (Melek Literasi-Bareng Buku). Kegiatan ini mengangkat isu seputar minat literasi di Indonesia dengan mengusung tema “Rendahnya Minat Literasi di Negeri ini: Sering Sharing Sebelum Saring Informasi, Mahasiswa Harus Apa?”. Selasa (24/09/2024).
Acara yang dipandu oleh Kader PMII Gusdur, Wangi Nur Adni dan Khaetsa Mezzaluna, diikuti dengan antusias oleh para peserta. Mereka aktif menyampaikan pandangan, termasuk Jadol, Ketua ALMAPABA (Alumni Masa Penerimaan Anggota Baru) 2024, yang berperan sebagai moderator.
Dalam diskusi, Jadol menyoroti fenomena penyebaran informasi yang kurang valid akibat ketergesa-gesaan untuk berbagi tanpa melakukan verifikasi.
“Orang mudah menyebarkan berita atau kabar akan suatu hal yang baru dia ketahui, sharing dulu sebelum saring. Bisa karna: Fomo, takut dan merasa ingin cepat share paling pertama", ujarnya.
Seorang peserta, Nabhan juga menambahkan bahwa mengambil dari satu sumber saja merupakan salah satu hal yang dapat memperburuk masalah ini.
“Membaca berita atau kabar dari satu sumber saja dan mudah mempercayai satu sumber. Padahal bisa saja satu sumber itu kurang akurat, menyampaikan berita yang salah, atau bahkan merupakan buzzer yang menyebarkan berita demi kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri", ungkap Nabhan.
Wangi Nur Adni dan Khaetsa Mezzaluna memberikan beberapa tips praktis agar mahasiswa tidak terjebak dalam kebiasaan "sharing sebelum saring", antara lain dengan tidak malas membaca, melakukan cross-check informasi, serta memeriksa keaslian gambar yang digunakan dalam berita.
Heromando selalu ketua divisi kajian LKaP menyampaikan acara ini merupakan fasilitas yang diberikan pengurus kepada kader untuk berproses.
“Saya dan temen-temen 22 itu pengurus. Hilmi ketua ALMAPABA 23 dan temen-temen 23 itu pengurus dan kalian kader 24 itu yang diurus. Kegiatan-kegiatan semacam ini diberikan kepada kader sebagai fasilitas dalam berproses di PMII. Dulu saya bertanya kenapa IPK itu sampai 4 padahal lumrahnya nilai itu 10. Sekarang saya tau, 6 itu saya dapatkan dari PMII". tutur Ero
Heromando juga berpesan untuk para kader jika membutuhkan, memiliki saran dan pendapat ingin diadakan diskusi apa dan seperti apa dapat disampaikan.
“Untuk para kader jika memiliki kebutuhkan untuk berproses, memiliki saran dan pendapat ke depannya ingin diadakan diskusi apa, pelaksanaannya seperti apa dan hal lain hal dapat disampaikan ke pengurus yang kalian kenal atau dapat disampaikan ke Jadul ketua ALMABAPA kalian", pungkas Ero.
Reporter: Hikmatun Nur C
Editor: Rina
0 Komentar