Doc: Freepik.com

Saat ini, banjir masih menjadi realitas yang sering dialami bagi masyarakat indonesia terutama warga Jakarta. Bencana ini menimpa hampir setiap tahun dan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat tanpa terkecuali. Tentunya sebagai warga Jakarta banyak sekali dampak yang dirasakan baik itu menguntungkan dan juga merugikan. Kegiatan sehari-hari yang tadinya berjalan lancar kini terganggu oleh munculnya masalah-masalah yang terus berulang tanpa solusi yang tepat dan jangka panjang. Kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah ditambah dengan lemahnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama yang membuat situasi ini terus berlanjut.

Masyarakat Jakarta yang merasakan dampaknya kini resah terhadap bencana yang selalu saja datang tanpa adanya titik terang, banjir merupakan kenyataan yang bisa saja dialami oleh penduduk Jakarta. Namun, cara kita menanggapinya adalah persoalan yang berbeda. Oleh karena itu, kita tidak boleh bersikap menyerah atau pasrah dalam menghadapi situasi yang sebenarnya masih dalam ranah probabilitas ini. Kota sentral, Jakarta, setiap tahun dihadapkan pada masalah banjir yang telah menjadi isu konsisten. Situasi ini bukan sekadar bencana alamiah, namun juga mencerminkan rumitnya tantangan perkotaan yang dihadapi kota metropolis ini.

Beragam faktor berkontribusi pada terjadinya banjir di Jakarta, mulai dari intensitas curah hujan yang tinggi, penurunan level tanah, hingga ketidakmemadaian sistem drainase. Namun, akar permasalahan utamanya terletak pada perencanaan kota yang kurang matang dan pertumbuhan populasi yang tidak terkendali seperti yang dirasakan.

Banjir membawa dampak mendalam bagi kehidupan penduduk Jakarta. Mulai dari kerugian finansial, terbatasnya aktivitas harian, hingga munculnya ancaman kesehatan menjadi konsekuensi yang harus dihadapi. Lebih jauh lagi, bencana ini juga mengungkap adanya ketimpangan sosial, di mana kelompok masyarakat berpendapatan rendah seringkali menjadi pihak yang paling tertindas. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi banjir, seperti melakukan normalisasi sungai dan membangun tanggul. Meski demikian, masih diperlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini mencakup perbaikan penataan ruang kota, peningkatan kepedulian juga kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, serta investasi dalam infrastruktur ramah lingkungan.

Peran masyarakat juga sangat penting dalam mengatasi permasalahan ini. Meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan turut serta dalam program reboisasi merupakan langkah-langkah sederhana yang dapat memberikan dampak signifikan. Menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan waktu. Dibutuhkan komitmen jangka panjang, kolaborasi antar berbagai bidang, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, kita dapat berharap bahwa suatu saat nanti Jakarta akan terbebas dari ancaman banjir yang selama ini menghantui.

Meski peran pemerintah sangat krusial dalam menangani masalah banjir, khususnya terkait infrastruktur dan peraturan, keterlibatan aktif dalam masyarakat Jakarta juga tak kalah pentingnya. Warga tidak hanya berperan sebagai korban, namun juga sebagai penggerak perubahan yang potensial dalam mengatasi isu ini.

 

Dalam penanganan musibah ini masyarakat Jakarta juga turut berperan untuk membawa perubahan dengan adanya aksi langsung seperti bersama melestarikan kebersihan dan merawat lingkungan secara konsisten. Langkah awal yang dapat diambil adalah meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan harus dihentikan, mengingat bahkan satu sampah plastik di sungai bisa memicu bencana. Pembersihan rutin saluran air dan sungai seharusnya menjadi kegiatan yang konsisten, bukan hanya dilakukan saat ancaman banjir mendekat. Perlu adanya program penegasan terhadap masyarakat setempat dengan diadakannya sanksi atau hukuman bagi para pelaku yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Penghijauan kota perlu dijadikan gerakan massal yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Penanaman pohon merupakan investasi jangka panjang dalam pencegahan banjir. Bahkan di area perkotaan yang terbatas lahannya, Jika setiap rumah di Jakarta memiliki taman kecil, dampak yang kita rasakan akan sangat signifikan. Edukasi dan peningkatan kesadaran juga berperan penting. Pandangan bahwa banjir adalah suatu masalah yang dapat kita cegah. Masyarakat harus memahami bahwa setiap tindakan mereka berdampak pada lingkungan. Program edukasi lingkungan harus gencar dilakukan, mulai dari tingkat RT/RW hingga institusi pendidikan. Di era digital ini, partisipasi masyarakat dalam sistem peringatan dini banjir sangat diperlukan. Media sosial dan aplikasi pesan siaran dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi tentang potensi banjir secara cepat. Masyarakat dapat berperan sebagai pemantau kondisi lingkungan yang efektif.

 

 Penulis: Nabila

Editor: Najwa