Doc. Freepik.com

Mendekatlah,

Duduklah disampingku sejenak,

Ku suguhkan kopi agar kau tak bosan,

Kemudian, mari kita saling menerka.

 

Bukankah lucu garis kita ini?

Dimana kau dan aku berada di garis yang sama,

Memburu rasa demi hasrat semata,

Saling menatap mencari kejujuran rasa.

 

Kau, aku, dan senja kala itu,

Bercengkrama tentang langit, senyum, dan kita,

Menikmati sore yang ku harap tak ber kontrak,

Berharap pada masa depan hingga mulut berbusa.

 

Anomali, kau menyebutku seperti itu,

Tak keberatan kurasa, karena aku yang kau cinta,

Mari saling menggenggam, lalu bersama mengharap,

Semoga sang waktu merestui kita selamanya.


Aurora Bulan